Postingan

ASUS VivoBook

Gambar
Notebook ASUS VivoBook  S14 S433-Dare To Be You  Sebagai salah satu brand ternama dunia, Asus memiliki beberapa lini gadget yang cukup populer di Indonesa.  Merek Asus pun banyak digemari masyarakat di Indonesia karena kualitasnya yang jempolan dan luar biasa. Selain jadi brand yang terdepan dalam hal inovasi produk pun, Asus juga berani memberikan produk-produknya berkembang dengan cara memberikan produk pengeluaran baru. dan Asus pun memberi angsuran bagi para peminat produk Asus. Hal inilah yang jadi salah satu alasan banyak orang yang memilih produk Asus. Merek asal Tiongkok ini memiliki beberapa seri  yang jadi andalan, salah satunya adalah Notebook ASUS VivoBook. Notebook ASUS VivoBook ini bisa masuk dan cocok ke semua kalangan, terutama yang memiliki mobilitas tinggi. Berikut ini kami sajikan mengapa kita semua harus memilih Notebook ASUS VivoBook. Alasan mengapa kita harus memilih Notebook ASUS VivoBook : 1. Notebook  ASUS VivoBook direkomendasikan bagi konsumen yang ingin menc

Brain Drain

Gambar
Brain Drain ╔•๐ŸŒน•═══════❁﷽❁══════•๐ŸŒน•╗                            INDRA TRILIANDRI ╚•๐ŸŒน•═════════════════•๐ŸŒน•╗ Brain Drain  adalah sebuah slogan yang menggambarkan emigrasi skala besar dari penduduk terdidik/professional di suatu negara (merriam-webster.com, 2019). Umumnya, mereka melakukan emigrasi untuk mencari penghidupan yang lebih layak. Khususnya di negara-negara maju yang lebih menghargai talenta mereka secara finansial. Pada era globalisasi, dikenal istilah  brain drain  yaitu aksi oleh Sumber Daya Manusia berkualitas yang memilih untuk meniti karir di negara lain dibandingkan negaranya sendiri. Istilah tersebut pertama kali dikemukakan oleh British Royal Society pada tahun 1950-1960.  Brain drain  memiliki arus migrasi yaitu dari negara berkembang ke negara maju. Munculnya istilah B rain Drain  pada abad ke-19, diawali oleh penelitian British Royal Society pada negara Amerika dan luar Amerika. Pada penelitian tersebut, didapati Amerika meraih keuntungan karena banyaknya tenaga

Sekularisme-Radikal hanya Menghasilakan ‘'New Ab-Normal’'

Gambar
      Sekularisme-Radikal  hanya Menghasilkan ‘'New Ab-Normal’' ╔•๐ŸŒน•═══════❁﷽❁══════•๐ŸŒน•╗                              INDRA TRILIANDRI ╚•๐ŸŒน•═════════════════•๐ŸŒน•╗ Salah satu isu konstroversial yang banyak menyita perhatian publik akhir-akhir ini adalah RUU-HIP (Haluan Ideologi Pancasila). Kelompok sekular-radikal dicurigai berada di balik usulan RUU-HIP ini. Mereka inilah—bukan HTI—yang terbukti ingin ‘mengubah’ Pancasila meski dengan sekadar ‘memeras’ Pancasila menjadi Trisila, bahkan Ekasila. Apalagi mereka tidak mau mencantumkan dalam RUU-HIP itu konsiderans TAP MPRS Nomor XXV/MPRS/1966 tentang Pembubaran Partai Komunis Indonesia, Larangan Penyebaran Paham atau Ajaran Komunisme/Marxisme-Leninisme.  Melihat sejumlah pasalnya yang sangat radikal-sekular, jika RUU-HIP ini berhasil disahkan menjadi UU, boleh jadi UU tersebut akan makin mengokohkan sekularisme di negeri ini. Cita-cita umat Islam untuk diatur oleh syariah Islam pun akan makin sulit. Bahkan boleh jadi akan makin